Adab Terhadap Pemimpin, Kisah Ulama Bijak Menasehati Presiden

Kisah Ulama Bijak Menasehati Presiden

GLORIF.COM - Assalamu'alaikum pembaca glorif, pada postingan ini admin ingin membagikan satu kisah menarik tentang seorang ulama bijaksana menasehati presiden didepan panggung yang dihadiri oleh orang banyak. Menariknya ulama bijak tersebut menasehati sang pemimpin negara dengan kalimat-kalimat penuh hikmah. Dalam proses menasehatinya pun beliau tidak ada rasa takut kepada penguasa, itu dibuktikan dengan ketenangan beliau dalam memberi nasehat sambil memegang pundak presiden.

Ulama bijak yang dimaksud disini adalah Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi dan presiden yang dinasehati adalah Hosni Mubarak yang pernah menjabat sebagai presiden Mesir pada periode 14 Oktober 19881 - 11 Februari 2011.

Kisah Ulama Bijak Menasehati Presiden

Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi (16 April 1911 M. – 17 Juni 1998 M) merupakan salah satu ulama senior ahli tafsir Al-Quran yang sangat terkenal pada abad ke - 20. Pada salah satu video Youtube Ustadz Abdul Somad, beliau mengakui sebagai salah satu fans beratnya Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi.

Kisah Ulama Bijak Menasehati Presiden


Inilah kalimat-kalimat yang keluar dari ulama bijak tersebut ketika bersebelahan dengan presiden diatas panggung yang dihadiri oleh banyak orang :

*Note : Jika ada kata-kata ambigu dibawah, mungkin karena efek terjemahannya yang kurang pas. Admin mengambil teks dibawah sesuai dengan video di Youtube yang ada subtitle Indonesianya sesuai dengan terjemahan orang empunya channel.

-------------------------------

"Sesungguhnya aku wahai tuan presiden, aku berdiri diatas keletihan duniaku untuk menerima pahala dari Allah.

Aku tidak mahu menghabiskan sisa-sisa hidupku dengan sifat-sifat munafik.

Aku tidak akan memamerkan diri aku ini dengan perkara-perkara yang menipu.

Tetapi aku ingin memberitahu satu perkara kepada umat semuanya.

Kepada pihak kerajaan atau partai pembangkang ataupun penyokong dan pendokong, dan kepada semua rakyat, aku meminta maaf jika aku ucapkan sesuatu yang kamu semua tidak suka.

Aku ingin semuanya tahu bahwa kekuasaan itu di tangan Allah. Allah memberi kekuasaan kepada sesiapa yang Dia suka. Maka janganlah ada komplot untuk mendapat kekuasaan itu. Dan janganlah ada tipu helah (penipuan) untuk sampai kepadanya (kekuasaan).

Sesungguhnya Allah SWT telah menceritakan dialog antara Namrud dan Nabi Ibrahim. Apa firman Allah Ta'ala ? Tidakkah engkau memikirkan (wahai Muhammad) tentang orang berhujjah membantah Nabi Ibrahim (dengan sombongnya) mengenai Tuhannya (sedangkan dia dalam kekafiran). karena Allah memberikan orang itu kuasa pemerintahan (Namrud).

Maka kekuasaan itu Allah beri kepada sesiapa yang Dia Mahu. Maka jangan kamu melakukan tipu helah terhadap Allah. Dan jangan kamu membuat penipuan terhadap Allah. Karena seseorang tidak akan mendapat kekuasaan didalam kerajaan Allah kecuali dengan kehendak Allah.

Kalau dia (pemimpin) seorang yang adil, maka manusia akan mendapat manfaat dengan keadilannya.

Dan sekiranya dia seorang yang jahat lagi zalim, maka rakyatlah yang zalim, maka dia menjadi bodoh dengan kezalimannya. Dan Allah akan menjadikannya buruk di dada-dada manusia.

Maka disebabkan Allah menjadikan dia buruk di dada manusia, rakyat akan membenci setiap orang yang zalim walaupun dia tidak terlintas membenci pemerintah itu.

Oleh karena yang demikian, aku berkata kepada kamu sekalian. Sesungguhnya kita Alhamdulillah telah jelas kebenaran pada kata-kata Tuhan berdasarkan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.

Siapa yang terlintas di dalam kepalanya untuk menjadi pemerintah, aku nasihatkan supaya dia jangan meminta-minta.

Bagaimana kita hendak menafsirkan kata-kata Allah : "dan mereka merancang perkara yang jahat dan Allah juga turut merancang".

Bagaimana kita hendak menafsirkan kata-kata Allah : "sesungguhnya mereka membuat tipu daya dan Allah membuat tipu daya juga".

Maka aku nasehatkan siapa yang terlintas di dalam kepalanya untuk menjadi pemerintah, aku nasehatkan dia supaya jangan meminta-minta. Akan tetapi menjadi kewajibannya menjadi pemerintah ketika nama dia dilantik.

Sabda Rasulullah SAW : "Siapa yang dilantik untuk sesuatu perkara, maka dia akan ditolong oleh Allah. Dan sesiapa yang meminta-minta sesuatu perkara, maka perkara itu akan menjadi beban kepadanya."

Wahai tuan presiden, aku ingin katakan satu perkara kepada engkau, mungkin ini adalah pertemuan terakhir aku dengan engkau !

(Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi memegang pundak presiden)

Jika nasib kami bergantung kepada engkau, moga-moga Allah memberi taufik (menunjukkan kepada kamu jalan yang benar).

Dan jika nasib kamu yang bergantung kepada kami moga-moga Allah menolong kamu untuk menanggung beban (untuk menghadapi kami).

-----------------------------------------

Itulah pidato Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi ketika berada satu panggung dengan presiden Husni Mubarak. Semoga kita mengambil hikmah dari kalimat-kalimat diatas. Semoga juga Allah memberi Rahmat kepada kita bangsa Indonesia dengan anugerah pemimpin yang paginya sibuk mengurus kepentingan umat dan malamnya meneteskan air mata seraya bersujud kepada Allah memohon ampun.

Jika pembaca ingin melihat full videonya langsung, bisa searching di Youtube dengan keyword "Syaikh Mutawalli Sya'rawi menegur presiden".

Baca juga : 15 Nasehat Bijak Ulama

Tidak ada komentar untuk "Adab Terhadap Pemimpin, Kisah Ulama Bijak Menasehati Presiden"